Thursday, April 26, 2007

Berita Dunia
Olahraga
Laporan Mendalam
Ungkapan Pendapat
Surat dari London
Bahasa Inggris
Berita Foto
Cuaca
---------------
RADIO
Acara
Frekuensi/
Rebroadcaster
---------------
LAYANAN
Langganan berita
Tentang kami
Profil staf
Bantuan
Hubungi kami
RSSApakah RSS? |

---------------
BAHASA
Arab
Cina
Spanyol
Bahasa lainnya

Diperbaharui pada: 17 April, 2007 - Published 07:19 GMT


Email kepada teman Versi cetak
Kemarahan soal pembantaian kampus


Polisi mengungsikan warga ampus
Kampus Virginia Tech dikosongkan dan warganya diungsikan
Orang-orang yang selamat dari penembakan membabibuta dengan korban terbanyak di Amerika mengecam pihak berwenang lantaran menunggu terlalu lama untuk memberitahu warga tentang orang bersenjata berkeliaran di kampus.

Penembakan di kampus Virginia Tech menewaskan 33 orang, termasuk tersangka penembak.

Dua gelombang penembakan di kampus tersebut berselang dua jam. Insiden kedua memakan korban 31 korban jiwa. Para mahasiswa bertanya-tanya mengapa kampus tidak diblokade.

Foto Tragedi Virginia Tech

Para pejabat universitas membela tindakan yang mereka ambil. Mereka mengatakan mereka tidak bisa meramalkan akan terjadi insiden kedua.

Presiden George W Bush mengatakan, Amerika "terguncang dan bersedih" atas serangan di universitas yang berlokasi di kota kecil Blacksburg, yang dihuni 26.000 mahasiswa.

Motif tidak jelas

Banyak pertanyaan belum terjawab tentang serangan ini.


polisi Virginia
Polisi belum mengumumkan seluruh rincian peristiwa

Polisi mengatakan belum yakin kedua serangan itu terkait. Mereka mengukuhkan dua senjata api ditemukan.

Mereka mengatakan telah mendapatkan kartu identitas awal pria bersenjata yang tewas, namun belum mengumumkan rinciannya. Juga belum ada petunjuk mengenai motif.

Kepala Polisi Virginia Tech Wendell Flinchum juga tidak mengesampingkan ada orang lain yang ikut membantu si penembak.

"Saya tidak mengatakan, ada orang di luar sana, dan saya tidak katakan ada orang yang tidak berada di luar," katanya.

Polisi belum menyatakan si orang bersenjata mahasiswa, tapi saksi mata mengatakan, orang itu tampaknya tahu banyak tentang kompleks kampus, dan mengikat daun pintu dengan rantai untuk mencegah mahasiswa kabur.

Seorang mahasiswa, Erin Sheehan menggambarkan orang itu "orang Asia bertampang muda dengan tinggi badan sedikit di atas enam kami (180cm), mengenakan kemeja coklat lengan pendek aneh, seperti pramuka, dan sejenis rompi peluru dengan penutup hitam di atasnya".

Beberapa mahasiswa dengan berang mengeluhkan bahwa mereka tidak menerima peringatan dari universitas sampai tiba e-mail lebih dari dua jam setelah insiden pertama.

Pihak berwenang juga tidak memberikan pemberitahuan untuk publik, kata mereka.


Penembakan di kampus 33 tewas
16 April, 2007 | Berita Dunia
Berita utama saat ini
Putin kecam AS soal traktat pertahanan
PM Somalia mengaku 'menang'
Birma-Korut resmi berbaikan
DPR AS setujui tenggat waktu Irak



Email kepada teman Versi cetak


Bantuan | Hubungi kami | Tentang kami | Profil staf | Pasokan Berita RSS

BBC Copyright Logo ^^ Kembali ke atas

Berita Dunia | Olahraga | Laporan Mendalam | Ungkapan Pendapat | Surat dari London
Bahasa Inggris | Berita Foto | Cuaca

BBC News >> | BBC Sport >> | BBC Weather >> | BBC World Service >> | BBC Languages >>

Bantuan | Privacy